Kamis, 29 Agustus 2013

Asal"lahir" Teater Gading

Tahun 2001 cikal bakal Teater Gading mulai tampak dari kebosanan seorang guru sastra (Drs. Diding Hasannudin) dalam mengajar anak didiknya. Dia mulai melenceng, nyeleneh dalam mengajar sastra, (entah disengaja atau tidak.. he2) dia berkreasi untuk mengajarkan apresiasi puisi dengan media musik. hasilnya... wawH... Siswa smanell sangat antusias dan motivasi untuk belajar puisi jadi tergenjot sampai ke tenggorokan. Hingga, pada tahun 2004 lahirlah komunitas teater di smanell yang bermula dari amukan liar 3 siswa yang ngotot dan konon punya visi sastraisme(ngarang.. he2). Mereka adalah: Irmayanti, Via Arifiani dan Anita yang kemudian mencetuskan sebuah komunitas yang di KTP-nya tertulis "TEATER GADING".

Teruuuussss.. Gading mulai bekerja keras jadi juara dibeberapa festival dan dipuji-puji juri (wuihh senengnya...) tapi, saat itu baru mampu menggarap MUSIKALISASIPUISI. Tetapi, Kami juga sempat buat konser dibeberapa kota baik tunggal maupun yang festival dengan menampilkan musikalisasi puisi (rockline) loh...

Seperti hujan yang tak selalu deras, reda pasti tiba. Tahun 2006 krisis anggota melanda Gading, hingga sawah dan ladang kekeringan dan rakyat kelaparan... mayat dimana-mana! Oooh Tuhan!
Seperti hujan di batas kemarau..(hujan terus) di tahun 2007 Gading kembali dengan seabreg anggota baru, kembali memperkuat eksistensi dengan anggota yang tidak jelas eksistensinya(kok bisa??). tapi tetep juara musikalisasi puisi...
(jangan salah..)

2007 gading mulai menggarap "tanah luas yang subur"(kalimat dari koor) dengan traktornya dalam garapan lakon "Pesona Panen". Pementasan drama pertama gading ini tentu saja tidak terlepas dari pelopor dan pencetusnya. mereka yang patut menjadi tauladan kaum muda, tokoh dalam pelajaran sejarah dan mendapat gelar anumerta(anumerta??) itu adalah: Intan, Hera, Ayu, Wanda, Wulan, Yeni, Eni, Juwita, dewi riri, Ade, Fahmi, Ikbal, Fuzy, Roby dkk.

Habis muntah capek latihan, 2008 Gading menjadi juara Festival Teater di Fateta IPB diantarkan oleh lakon "Pesona Panen"... eummhhhh dapet pujian dari Dorman Borisman... (narsis eksist) dan, sempat pula mentas di gedung tegar beriman pada acara seminar guru-guru kesenian dan di puji oleh narasumber Tabah Penemuan loooowh... gak ketinggalan dapet pujian dari Enawar waktu mentas di STIK tangerang... motto kita.. "jangan sampei sekolah ngeganggu teater" hheheeheee

sejak saat itu kamilah "Gading".

Berteater untuk mengenal Tuhan
Mengenal Tuhan untuk rendah hati
Rendah hati untuk berteater

(Roby Aji)